Page

Minggu, 12 Agustus 2012

kultwit al Hikam 4



* Kadang diberi izin kekeramatan orang yang belum sempurna Istiqamahnya.. 

* Syekh Ibnu Atho'illah dalam kitab Hikamnya menggunakan kata 'izin' dalam hikmah tadi yg kemudian menyebut kata Karamah 

* Yang perlu diketahui adalah kata Karamat merupakan istilah yang sering didengar. Bermakna kemuliaan2. Tp diartikan mnjadi 'keanehan2' 

* Seperti Keramat seseorang yang diduga sebagai Wali yang mempunyai kelebihan2 di luar kebiasaan manusia pada umumnya 

* Semisal, seseorang yang dipercaya mampu terbang, menghilang, menyembuhkan dalam waktu sekejap dsb. Nah ini keramat yg di pahami umumnya 

* Alkisah, seorang waliyullah melihat kampungnya sendiri dilanda kemarau panjang. Dengan keramatnya ia turunkan hujan.. 

* Maka dengan sekejap, turunlah hujan dari langit, senanglah sang wali karena di ijabah doanya oleh Allah., ia diberi keramat atas itu. 

* Ketika Ajal sang wali tiba.. Tersungkurlah ia memohon ampun kepada Allah. Lantaran ia pernah berdoa atas hujan yg ia turunkan. 

* Lantaran sang wali meng "Cut" apa yang sudah ditetapkan Allah atas kemarau yang melanda negeri.. Doa sang wali merupakan kesalahan

* Kesalahan sang wali lantaran seolah ia lebih mengetahui apa yang sudah ditetapkanNya. Ia memakai energy nya sendiri. 

* Sang wali menggunakan 'fasilitas' kekeramatannya dan mengubah keserasian alam dan takdir Tuhan. Ia harus brtanggung jawab

* Sebenarnya, apa yang dilakukan wali itu tidak bedanya dengan dukun yang memiliki ilmu hitam. Sama2 merusak tatanan semesta pada kasus tadi 

* Apakah dukun juga tidak bisa membuat celaka manusia? Ia bisa. Dan sama2 dangan wali tadi dan sama2 dengan izin Tuhan. 

* Permasalahannya adalah.. Segala sesuatu yang di izinkan Allah Belum tentu di RIDHOI Allah. Semua manusia py kemampuan. 

* Tercatat dalam Quran bahwa Sihir yang bisa menceraikan suami dengan istrinya itu terjadi atas izin Allah. Cek al Baqarah 

* Maka bahasa Syekh Ibnu Atho'illah di kitab Hikam ini memakai kata 'izin' pada kalimat Karamah, bukan Ridho. 

* Pernahkah, ketika seseorang meminta kepadamu sesuatu kemudian kamu mengizinkannya tapi dalam hati tidak Ridho? 

* Celakanya, seorang salik terhenti penglihatan pada sesuatu yang Keramat dgn tidak mengembalikan apa yg trlihat kepada Allah

* Dalam cerita wali tadi, sebenarnya ia tidak cek dulu apa sebab kemarau. Mereka ternyata sedang dapat hukuman dari Tuhan. Wali tdk sadar itu. 

* Sebenarnya pembahasan Karomah ini luas, ia fasilitas yang mesti dipakai dgn wajar.. 

* Namun, pedapat dlm al Hikam ini bhwa karomah merupakan sesuatu yang kurang istiqamah.. Apa maksudnya? 

* Awalnya.. Pasti yang di niatkan seseorang itu Dekat degnan Allah, kemudian ditengah jalan ia diberi kelebihan2 diluar kebiasaan manusia. 

* Nah! Jika ia terpukau dengan karomahnya sendiri. Maka ia berhenti disitu. Tidak melanjutkan niat awalnya. Yaitu agar dekat dgn Allah.

* Seperti Nabi Muhammad, setelah diangkat jd Nabi ia tak berhenti, diangkat jd Rasul ia tak berhenti. Istiqamah istighfar dlm hidupnya

* Kebanyakan manusia puas atas bonus yg diterima padahal sedikit. Sudah kaya kemudian berhenti bekerja. Bgt juga karomah. 

* Apalagi Karomah berbentuk kesaktian2. Padahal tujuan manusia adalah selamat. Orang sakti kalah dengan orang selamat. 

* Orang sakti butuh rapalan, butuh energy untuk mengeluarkan kesaktian, orang selamat gak butuh apa2. Tp diapa2in tetap selamat

* Seharusnya Salik tidak mengidam2kan Karomah, cukup dekat dengan Allah. Dan ia Ridho kpd Allah atas dirinya baik atau buruk. 

* Wallahu A'lam. Sekian. 


































Tidak ada komentar: