* Masuk Neraka bukan Peristiwa diam di neraka, tetapi perjalanan yang terkikis, ketika habis muatannya ia akan naik perlahan.
* Hakekat dosa itu seperti cairan tinta hitam yang sangat pekat, ia terdapat di rongga rongga rusuk kanan kiri dada sampai perut..
* Masuk neraka kemudian abadi disana, karena muatan yang terkikis tidak kunjung habis ketika dibakar. Seperti membakar batu.
* Masuk neraka sama dengan peristiwa anda membakar kertas kemudian jatuhkan kertas itu dari lantai yang lebih tinggi. Apa yang terjadi?
* Kertas setelah habis terbakar maka akan balik naik keatas tertiup angin, muatannya jadi ringan..
* Berbeda dengan membakar batu, kemudian jatuhkan dari lantai atas, batu akan terus jatuh kebawah, karena tidak habis terbakar. Dan tinggal di dasar.
* Maka jadilah batu itu kekal terbakar tidak kunjung habis, karena sampai dasar maka ia seperti bahan bakar neraka..
* Kalau dzat dosa itu seperti cairan kayak bahan aspal, hitam pekat namun cair, membutuhkan waktu yang agak lama terbakar.
* Zat dosa yang cairan hitam pekat itu menempel di rusuk rusuk dan daging, ia seperti lem. Bikin kaku bergerak menuju kebaikan. Berat shalat dsb.
* Iya seperti lem.. Tidak cukup waktu sekali saja untuk membersihkannya.. Sampai bekasnya hilang butuh mengeriknya pelan2.
* Hanya istighfar yang mampu mengerik caira dosa yang lengket.. Sementara taubat mengeruknya semua.
* Kalau sudah bersih, cermin tetap di lap dengan istighfar.. Agar kejernihan2 menjadi tetap, karena debu hinggap tiap saat.
* Wallahu A'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar