Page

Sabtu, 04 Februari 2012

Tanda Hitam Di Kening




Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, “Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku?” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)
Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat kedatangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701)

Ada beberapa riwayat lagi berbicara tentang hal ini.. Saya sesungguhnya husnu dzan kepada siapa yang di dahinya terdapat tanda hitam yang disebabkan oleh dari banyaknya sujud yang dia kerjakan. Mudah mudahan husnu dzan saya merupakan perasangka yang menjadi doa. Harapannya adalah barangkali saya juga ketularan ikut taat dan banyak bersujud seperti yang dicontoh kan oleh tanda yang seperti itu. Meski jauh didalam lubuk hati juga tidak mengharapkan tanda supaya saya dikenali orang yang banyak bersujud kepadaNya. 

Kalau saya memakai peci putih maka saya dikenali sebagai seorang muslim. Mungkin juga akan dikira sudah naik haji, seperti yang kita sepakati bahwa orang yang memakai peci putih kemudian kita panggil dia sebagai pak haji. Orang akan cepat panggil saya sebagai apa sesuai apa yang atribut itu melekat di tubuh saya. Jas, dasi, kaos partai, surban, tanda salib, kemenyan, mobil sport, jas mahasiswa dan seterusnya.. Karena itulah makna tanda yang kita pahami. 

Bahasa agamanya disebut Riya'. Mungkin juga disebut symbol. Karena kita membuat symbol dan logo supaya gampang dikenali dan diingat orang tentang apa yang kita usung pada symbol tsb. 

Adalah seorang Kyai menasehati santrinya yang kasyaf. Dimana mata bathin atau bashirahnya terbuka sedikit untuk melihat sesuatu yang oleh ahli tasawuf merupakan hal khusus bil khusus. Rahasia yang tidak bisa dibicarakan kepada sembarang orang. Nanti bisa riya'.. Kata sang kyai. 

Singkatnya, seseorang yang mempunyai mata bathin kemudian dia gampang membeberkan kepada orang lain itu tidak diperbolehkan.    
Karena potensi membeberkan hal yang bersifat anugrah yang katanya rahasia ini sama saja dengan orang yang mempunyai tanda hitam dikeningnya. nanti ditandai orang. Ditandai sebagai orang yang paling ta'at kemudian di kasih anugrah oleh Allah. Sebab, bila seseorang ditandai sebagai orang yang istimewa sama dengan seorang yang dianugrahi harta yang melimpah. Mungkin saja tidak ada niat untuk sombong dan riya. Namun potensi untuk berbuat kesombongan bisa datang kapan saja lantaran ia mempunyai materi atau bahan yang dapat disombongkan...

Tidak ada komentar: