Page

Rabu, 01 Februari 2012

kebetulan adalah kebenaran..





Ada satu hal yang menarik pada tragedi tabrakan Xenia di Tugu Tani. Beberapa hari setelah itu saya menulis akun ditwitter. Bahwa angka yang "nyangkut" saat itu berjumlah angka 4. Tanggalnya 22 januari. 2+2= 4. Jam kejadian yang saya baca di salah satu koran nasional jatuh pada pukul 10.30. 1+0+3+0= 4. Hari itu juga jatuh pada weton yang berjumlah 13. 1+3 = 4. Hari itu hari minggu kliwon. Minggu 5, kliwon 8. Jumlahnya 13 tadi. Bahkan, Nomer polisi xenia na'as bernomor B.2479. juga kalau dijumlah berangka 4. 2+4+7+9 = 22 = 4.  Jumlah korban tewas dan luka2 juga berjumlah 13. 9 orang meninggal 4 lainnya luka luka. 9+4 = 13 artinya 1 + 3 = 4 lagi. 

Sebenarnya waktu peringatan seratus hari wafatnya alm Russ Dilts di Jakarta. yang ia merupakan aktivis pertanian. bertepatan dengan kejadian xenia maut tsb. Ada kesamaan ruang dan waktu. Tani dan kematian. Kalau kita pergi ke gedung2 dijakarta, hampir dapat dipastikan kita tidak menemui lantai 4. Mereka mensiasati dengan lantai 3a dan 3b atau lantai M (mezzanine) atau bahkan tidak ada lantai berangka 4 sama sekali. Menurut perhitungan china bahwa angka 4 merupakan kematian. Lalu, apakah kejadian2 yang seolah kebetulan itu merupakan kematian tani?


Padahal Petani bahasa arabnya Fallah.. Orang yang beruntung atau keberuntungan. Pepatah arab mengatakan bahwa Petani adalah raja sesungguhnya, pun sekarang tidak berlaku lagi. 
Jadi teringat kisah Nabi Musa yang bermunajat kepada Allah selama 40 malam. Nabi Musa mungkin ketika itu putus asa yang luar biasa. Sampai minta keputusan jalan terus atau tidak. Mati atau hidup. Untung atau rugi. Lalu? Apakah makna angka 4 adalah kematian atau pilihan? gambling? Hidup atau mati? Bisa saja orang china mengartikan bahwa tafsir angka 4 merupakan kematian karena takut gambling. Biar tidak ambil resiko disebut saja angka itu kematian. Atau angka 4 seperti halnya tirakat Nabi Musa selama 40 malam. Bahwa tirakat dan munajat adalah masa masa kepompong, kosong, puasa tidak hura hura. Kalau berhasil maka kemenangan yang didapat. Kalau tidak, maka kematian. 
Seperti halnya bilangan unik untuk masa setelah perceraian atau kematian yang ditetapkan Allah. Arba'ata asyhur wa asra. Empat bulan sepuluh hari. Kenapa Allah gak bilang lima bulan saja biar genap? Kok ada 'ganjilan' hari tambahan sepuluh hari. Yang hasilnya maka ternyata berjumlah 130 hari. Jumlahnya juga 4.  Masa masa itu juga adalah masa tirakat, munajat, perenungan. Apakah juga berlaku kepada petani bahwa hari hari ini adalah masa masa perenungan. Nunggu selesai hari "iddah"nya..

Tidak ada komentar: