* Kadang diberi izin kekeramatan orang yang belum sempurna Istiqamahnya..
* Syekh Ibnu Atho'illah dalam kitab Hikamnya menggunakan kata 'izin' dalam hikmah tadi yg kemudian menyebut kata Karamah
* Yang perlu diketahui adalah kata Karamat merupakan istilah yang sering didengar. Bermakna kemuliaan2. Tp diartikan mnjadi 'keanehan2'
* Seperti Keramat seseorang yang diduga sebagai Wali yang mempunyai kelebihan2 di luar kebiasaan manusia pada umumnya
* Semisal, seseorang yang dipercaya mampu terbang, menghilang, menyembuhkan dalam waktu sekejap dsb. Nah ini keramat yg di pahami umumnya
* Alkisah, seorang waliyullah melihat kampungnya sendiri dilanda kemarau panjang. Dengan keramatnya ia turunkan hujan..
* Maka dengan sekejap, turunlah hujan dari langit, senanglah sang wali karena di ijabah doanya oleh Allah., ia diberi keramat atas itu.
* Ketika Ajal sang wali tiba.. Tersungkurlah ia memohon ampun kepada Allah. Lantaran ia pernah berdoa atas hujan yg ia turunkan.
* Lantaran sang wali meng "Cut" apa yang sudah ditetapkan Allah atas kemarau yang melanda negeri.. Doa sang wali merupakan kesalahan
* Kesalahan sang wali lantaran seolah ia lebih mengetahui apa yang sudah ditetapkanNya. Ia memakai energy nya sendiri.
* Sang wali menggunakan 'fasilitas' kekeramatannya dan mengubah keserasian alam dan takdir Tuhan. Ia harus brtanggung jawab
* Sebenarnya, apa yang dilakukan wali itu tidak bedanya dengan dukun yang memiliki ilmu hitam. Sama2 merusak tatanan semesta pada kasus tadi
* Apakah dukun juga tidak bisa membuat celaka manusia? Ia bisa. Dan sama2 dangan wali tadi dan sama2 dengan izin Tuhan.
* Permasalahannya adalah.. Segala sesuatu yang di izinkan Allah Belum tentu di RIDHOI Allah. Semua manusia py kemampuan.
* Tercatat dalam Quran bahwa Sihir yang bisa menceraikan suami dengan istrinya itu terjadi atas izin Allah. Cek al Baqarah
* Maka bahasa Syekh Ibnu Atho'illah di kitab Hikam ini memakai kata 'izin' pada kalimat Karamah, bukan Ridho.
* Pernahkah, ketika seseorang meminta kepadamu sesuatu kemudian kamu mengizinkannya tapi dalam hati tidak Ridho?
* Celakanya, seorang salik terhenti penglihatan pada sesuatu yang Keramat dgn tidak mengembalikan apa yg trlihat kepada Allah
* Dalam cerita wali tadi, sebenarnya ia tidak cek dulu apa sebab kemarau. Mereka ternyata sedang dapat hukuman dari Tuhan. Wali tdk sadar itu.
* Sebenarnya pembahasan Karomah ini luas, ia fasilitas yang mesti dipakai dgn wajar..
* Namun, pedapat dlm al Hikam ini bhwa karomah merupakan sesuatu yang kurang istiqamah.. Apa maksudnya?
* Awalnya.. Pasti yang di niatkan seseorang itu Dekat degnan Allah, kemudian ditengah jalan ia diberi kelebihan2 diluar kebiasaan manusia.
* Nah! Jika ia terpukau dengan karomahnya sendiri. Maka ia berhenti disitu. Tidak melanjutkan niat awalnya. Yaitu agar dekat dgn Allah.
* Seperti Nabi Muhammad, setelah diangkat jd Nabi ia tak berhenti, diangkat jd Rasul ia tak berhenti. Istiqamah istighfar dlm hidupnya
* Kebanyakan manusia puas atas bonus yg diterima padahal sedikit. Sudah kaya kemudian berhenti bekerja. Bgt juga karomah.
* Apalagi Karomah berbentuk kesaktian2. Padahal tujuan manusia adalah selamat. Orang sakti kalah dengan orang selamat.
* Orang sakti butuh rapalan, butuh energy untuk mengeluarkan kesaktian, orang selamat gak butuh apa2. Tp diapa2in tetap selamat
* Seharusnya Salik tidak mengidam2kan Karomah, cukup dekat dengan Allah. Dan ia Ridho kpd Allah atas dirinya baik atau buruk.
* Wallahu A'lam. Sekian.
* Ketika datang warid Ilahi (karunia Allah) padamu, maka hilanglah kebiasaan2 yang ada padamu..
* Seperti firman Allah, sesungguhnya Raja raja apabila memasuki suatu negeri. Pastilah mereka akan membinasakannya
* Yang dimaksud Warid Ilahi adalah Karunia Allah berupa hidayah, kesadaran diri akan spiritual, condongnya hati untuk memperbaiki diri
* Warid Ilahi Juga bermakna masuknya iman kedalam kalbu manusia, yang kemudian atau kadang bersama datangnya cahaya ilmu.
* Tanda masuknya iman atau hidayah kepada seseorang adalah ia akan meninggalkan kebiasaan2 yang tidak berguna.
* Masuknya hidayah kepada seseorang di ibaratkan masuknya Raja ke suatu negeri. Kebiasaan lama di negeri itu akan punah dengan aturan baru
* Masuknya hidayah seseorang dengan perlahan ia tinggalkan kebiasaan2 yang kurang manfaat itu seperti tidak disadari. Terjadi begitu saja.
* Menurut saya.. Ada beberapa makna hadis yang berkaitan dengan iman ini yang agak kurang pas diterjemahkan. Berikut adalah contoh2 hadistnya..
* Contoh, Siapa yang beriman kepada Allah dan RasulNya Maka Hendaklah ia menghormati tetangganya.. Hadist.
* Hadis tadi mestinya diterjemahkan.. Siapa yang beriman kepada Allah & RasulNya maka otomatis dia akan menghormati tetangganya..
* Maka makna hadis pertama dan kedua tadi akan berbeda pemahaman. Sementara yang beredar terjemahnya pada contoh hadis yang pertama
* Seperti halnya Karunia Allah berupa iman dan hidayahNya yang diberikan, efek dari masuknya iman adalah kebaikan2 yang otomatis dikerjakan
* Seorang salik yang dianugrahi hidayahNya ketika ia perlahan meninggalkan sesuatu yang tidak manfaat pun ia menyadarinya..
* Kata seorang Guru ketika ditanya, apa tanda diterimanya taubat? Ia jawab, kalo kemarin2 masih nongkrong2 dijalan sekarang tidak lagi..
* Seperti bergantinya kawan berbincang.. Ia meninggalkan kawan yang selalu bicara kurang manfaat. Ganti teman, yang bicara kebaikan dan ilmu
* Karena iman dan ilmu merupakan cahaya yang masuk ke dalam kalbu, maka ia merindukan siapa yg juga didalam kalbunya cahaya
* Simpelnya. Karunia Allah yang masuk ke kalbu. Maka bertukarlah hijab gelap kepada hijab cahaya didalam dirinya.
* Adapun didalam dirinya setelah masuk karunia Allah. Secara otomatis apa yang biasa keluar dari mulutnya buruk akan berganti kebaikan
* Jika seseorang sudah masuk karunia Allah, dan jika ia paksakan kembali ke komunitas lama yang tidak berguna. Ia akan merasa asing dengan teman2nya
* Mungkin diantara kita ada yang melihat gejala itu, seseorang perlahan berganti teman atau lingkungan. Dari buruk menuju kebaikan.
* Seseorang yang masuk karunia Allah, maka ia diliputi cahaya, enggan bicara yang buruk, yang ia bicarakan 2 hal. Ilmu dan iman..
* Suatu tanda seorang merindukan Tuhan adalah merindukan perbincangan tentang Tuhan, ilmu dan hikmahnya. Kepada teman2nya
* Perumpamaan yang dipakai Syekh Ibn Atho'illah dalam kitabnya ini sangat tepat. Bagai Raja yg masuk suatu negeri..
* Wallahu a'lam. Sekian.
* Masuk Neraka bukan Peristiwa diam di neraka, tetapi perjalanan yang terkikis, ketika habis muatannya ia akan naik perlahan.
* Hakekat dosa itu seperti cairan tinta hitam yang sangat pekat, ia terdapat di rongga rongga rusuk kanan kiri dada sampai perut..
* Masuk neraka kemudian abadi disana, karena muatan yang terkikis tidak kunjung habis ketika dibakar. Seperti membakar batu.
* Masuk neraka sama dengan peristiwa anda membakar kertas kemudian jatuhkan kertas itu dari lantai yang lebih tinggi. Apa yang terjadi?
* Kertas setelah habis terbakar maka akan balik naik keatas tertiup angin, muatannya jadi ringan..
* Berbeda dengan membakar batu, kemudian jatuhkan dari lantai atas, batu akan terus jatuh kebawah, karena tidak habis terbakar. Dan tinggal di dasar.
* Maka jadilah batu itu kekal terbakar tidak kunjung habis, karena sampai dasar maka ia seperti bahan bakar neraka..
* Kalau dzat dosa itu seperti cairan kayak bahan aspal, hitam pekat namun cair, membutuhkan waktu yang agak lama terbakar.
* Zat dosa yang cairan hitam pekat itu menempel di rusuk rusuk dan daging, ia seperti lem. Bikin kaku bergerak menuju kebaikan. Berat shalat dsb.
* Iya seperti lem.. Tidak cukup waktu sekali saja untuk membersihkannya.. Sampai bekasnya hilang butuh mengeriknya pelan2.
* Hanya istighfar yang mampu mengerik caira dosa yang lengket.. Sementara taubat mengeruknya semua.
* Kalau sudah bersih, cermin tetap di lap dengan istighfar.. Agar kejernihan2 menjadi tetap, karena debu hinggap tiap saat.
* Wallahu A'lam..
1. Terkadang datang padamu berbagai cahaya, kemudian
cahaya2 itu menemukan hati yg bercampur.. #Hikam
2. Bercampur penuh dengan gambaran dunia. Maka pergilah cahaya itu ke
darimana ia diturunkan.. #Hikam
3. Kosongkan hatimu dari perubahan2, maka Allah akan memenuhinya dengan
Ma'rifat dan rahasia rahasia.. #Hikam
4. Tiga twit tadi merupakan salah satu bait dari beberapa kata2 hikmah yang
di tulis oleh Syekh Ibn Atho'illah dalam al #Hikam
5. Al hikam merupakan jamak dari kata Hikmah. Se akar dengan kata Hukum.
Artinya Hikam disini merupakan butiran hikmah perjalanan Beliau. #Hikam
6. Bahwa sesungguhnya setiap manusia diberi kesempatan mendapatkan cahaya2
yang sama dari Tuhan.. #Hikam
7. Cahaya yang diturunkan oleh sebab Rahmat Allah. Bentuk kasih sayang
kepada hamba2Nya. #Hikam
8. Karena pada dasarnya, tidak ada manusia yang hidupnya selalu gelap. Atau
selalu terang. Ketika terang, maka turunlah cahaya2 ini #Hikam
9. Akan tetapi, manusia kadang tidak tahan dengan kebaikan yang istiqamah. Maka
ketika kebaikan itu dibalas, manusianya sudah dalam maksiat lagi #Hikam
10. Ibarat bertani di sawah. Manusia menandur benih padi. Minggu lalu
menandur, minggu ini sudah berpindah tempat. Tidak panen2 #Hikam
11. Maghrib manusia berdoa setelah shalat. Ketika malaikat datang dengan
cahaya ketika shubuh. Orangnya tidur. Malaikat balik lagi. #Hikam
12. Jangankan pindah dari ladang kebaikan ke ladang keburukan. Pindah dari
baik ke Ladang kebaikan yang lain saja tidak berhasil. #Hikam
13. Silahkan coba, hari ini bertani, minggu depan tani ditinggal ganti
berdagang, kemudian ganti lagi jadi seniman. Gak ada hasilnya #Hikam
14. Begitu pulang dengan cahaya. Manusia yang didalam pikirnya selalu
berubah ubah. Ia tidak akan menuai hasil. #Hikam
15. Apalagi seseorang melangkah menuju akherat. Tetapi dikepalanya masih ada
target2 dunia.. Ia tidak pada 1 line yg pasti. #Hikam
16. Katakan cahaya merupakan 1 Frekwensi Radio. Kemudian anda putar2 ke Frekwensi
yang lain.. Tidak satupun terdengar dengan jelas. #Hikam
17. Maka kosongkan lah hati dari Frekwensi yang lain selain Frekwensi Dia.
Maka akan dapat Ma'rifat, pengetahuan berikut rahasianya #Hikam
18. Kalau sudah didalam 1 Frekwensi yang tepat dan tanpa berubah2. Mungkin
awalnya terdengar. Kemudian meningkat jadi mendengarkan. #Hikam
19. Mungkin, ini yang dimaksud ihdinassiratal mustaqiem. Karuniakanlah Kami
berdiri hanya pada satu garis lurus. Tidak pindah2 #Hikam
20. Karena begitulah para nabi dan para shaleh lainnya. Mereka tahan berdiri
pada garis lurus dan tidak berpindah2. #Hikam
21. Dan.. Ghairil Maghdubi alaihim. Bukan jalan yang dimurkai. Seperti
berjalan dijalan raya. pindah2. Kadang kekiri kadang kekanan.. #Hikam
22. Di jalan raya saja. jika berkendara tidak pada line yang tepat. Pindah kanan
pindah kiri. Anda di murkai manusia. Apalagi di jalan Tuhan. #Hikam
23. Waladhaalin.. Dan tidak juga jalan yang sesat. Tentu saja karena kebanyakan
pindah2, kebanyakan alternatif. Bisa2 justru tersesat #Hikam
24. Inilah hikam, hikmah dari pejalan.. Dan sehingga menjadi inilah hukum,
sebuah aturan yang berlaku.. #Hikam
25. Dalam berjalan juga ada aturan hukum. Tidak perlu tancap gas sejadi2nya.
Kemudian berhenti total. Cukup wajar2 saja. #Hikam
26. Karena tancap gas meski menuju cahayapun tidak dibenarkan. Karena dibalik itu
terdapat nafsu mengejar. Kosongkanlah dari tergesa2 #Hikam
27. Sebab jalan yang wajar akan mendapat ma'rifat. Seperti menikmati
perjalanan yang sedang bisa dapat melihat2 kanan kiri.. #Hikam
28. Syukur2.. Dalam perjalanan yang sedang dan wajar. Selain dapat melihat2,
juga dapat rahasia2 dari yang terlihat. Asraar. #Hikam
29. Kegagalan salik awal pertama melihat cahaya. Kemudian ia lari kencang
menuju cahaya. Padahal ia sedang bernafsu. Cahaya justru pergi #Hikam
30. Kalau saja.. Semangat yang tidak berlebih dalam ibadah. Kemungkinan besar
Tarawih tidak berkurang jamaahnya hingga akhir Ramadhan #Hikam
31. Inilah yang dimaksud kosong, bukan hanya tidak berpikir dunia, berlebih
dalam ibadah saja berakibat over lap. Jebol mesin. #Hikam
32. Rasulullah beristighfar sehari tidak lebih dari 100x istighfar, kenapa
kamu memilih 10rb, 100rb dlm sehari? Itu nafsu #Hikam
33. Berdzikir tidak dihitung dari jumlah banyaknya. Tapi berapa jumlah
dzikir yang ikhlas. Yg sedikit pasti ikhlas.. #Hikam
1. Keinginanmu untuk
bertajrid ( selalu beribadah tanpa melihat kepentingan dunia ) padahal Allah
menjadikanmu golongan Kasab #Hikam
2. Maka keinginan manusia Kasab tadi ( gol yg berusaha dunia ) termasuk keinginan
nafsu yang samar ( halus ) #Hikam
3. Sebaliknya.. Keinginan berusaha (
menggapai dunia ) padahal Allah menjadikan kamu golongan tajrid.. #Hikam
4. Maka keinginan manusia Tajrid tadi
merupakan kemunduran dari semangat cita2 yg luhur.. #Hikam
5. Itu merupakan hikmah yang pertama yg
disampaikan Ibn Atho'illah dalam hikamnya. Bhwa ada 2 jenis manusia yg
ditakdirkan. #Hikam
6. Ketidak fahaman akan peran manusia.
Baik sbg Kasab atau Tajrid. Menjadikan keduanya melakukan penyimpangan2 #Hikam
7. Sampai akhirnya.. Sebenarnya Rendra
melakukan protes terhadap ketidakpahaman seperti apa yang dimaksud Ibn
Atho'illah tadi dalam kitabnya #Hikam
8. Alm. Rendra menjual karya puisinya
dengan nilai jual yang sangat tinggi krn kaum Kasab tidak mengerti peran Rendra
(sebagai seniman) #Hikam
9. Kita ganti sosok Rendra menjadi
ulama2 Tasawuf, sesepuh, kyai2 yang memang ditakdirkan hati mereka condong ke
Akherat.. #Hikam
10. Ketidak fahaman pengusaha dunia,
akan peran para kaum tajrid menjadikan kaum tajrid ikut2 jadi pengusaha.. #Hikam
11. Sebaliknya.. Kaum Pengusaha tidak
mengerti peta 'tirakatnya' sebagai orang yang di kasih dunia terhadap kaum
Tajrid tadi. #Hikam
12. Terkadang.. Jika ini ditanyakan
kepada kaum kasab. Tuan.. Kenapa Allah menjadikan anda kaya raya? Apakah Tuan
mengerti? #Hikam
13. Tidak jarang kita temui.. Seorang
sesepuh ahli agama, dalam ilmunya tetapi miskin, bahkan kekurangan. Sampai mereka
meminta..? #Hikam
14. Kaum Tajrid.. Memang ditakdirkan
oleh Allah rejeki yang terbatas. Ia terjaga dari dunia. Ini skenario agar
Pengusaha melek mata #Hikam
15. Seolah Ibn Atho'illah berkata..
Kalo elu di takdirkan kaya. Maka Jalur tirakat elu ya dengan kekayaan elu..Sokong
tuh yang elu gak punya #Hikam
16. Kalo udah Kaya trus mau jadi Kyai
dan ahli agama. Itu bagus.. Tapi hati2. Itu merupakan nafsu yang menyamar
kebaikan..#Hikam
17. Kebalikannya.. Kalo ente udah
ditakdirkan ahli agama, emang rejeki terbatas. Jangan ngiler ama pengusaha yang
banyak duit. Turun derajat #Hikam
18. Nah.. Sekarang. Apa yang terjadi?
Ahli agama pengen banyak duit..? Ini yang dimaksud oleh Ibn Atha'illah dalam
kitab #Hikam
19. Orang2 yang Kaya itu. Alias
pengusaha. Gak punya otak juga. Kalo datang ke kaum Tajrid. Kalo udah susah.
Pas lg kaya. Lupa! #Hikam
20. Alm Rendra, jual puisinya sampe
ratusan juta. Alesannya.. Orang Kaya gak ngerti Peran Orang seperti saya. #Hikam
21. Ini soal Peran. Takdir. Dan nafsu
sebenarnya. Bahwa rumput tetangga akan selalu terlihat jauh lebih hijau.. #Hikam
22. Kenapa Tajrid tidak kaya? Karena
kalo meditasi sambil jalan2 gak konsen. Artinya Gerak Lahiriah dimatikan agar
ruhiyah lbh bebas #Hikam
23. Istilah Kasab Vs Tajrid tadi sama
dengan Orang desa di kasih kecerdasan kemudian pindah ke kota. Desanya tetep
bodoh.. #Hikam
24. Ini tentang Nafsu yang menyamar,
ini tentang Karunia yang diberikan tapi ternyata turun derajatnya..#Hikam
25. Pengelompokan General pada kitab #Hikam memang haya sebatas Orang2 yg
diberi karunia dan Orang2 yg diberi dunia. Untuk ngerti 1 tujuan..
26. Artinya.. Jika sudah berdiri diatas kekayaan. Jangan kabur ke Tasawuf. Beda
jalur.. Itu nafsu. Dan Gak Akan Sampai.. #Hikam
27. Orang Kaya tidak harus jadi Kyai
untuk mencapai Allah. Kekayaan sudah merupakan Alat untuk dekat dengan Allah.
Gunakan saja hartanya. #Hikam