Kadang saya memandang foto saya sendiri yang sengaja dipasang dibeberapa tempat dirumah, didalam kamar, di album foto kenangan, di nomer kontak blackberry, aplikasi whatapp, twitter apalagi facebook. Foto foto tersebut pastinya sudah melewati beberapa seleksi sampai dipastikan itu adalah gambar terbaik dari sekian banyak gambar mengenai imajinasi tentang diri saya.
Diantara foto foto tersebut ada yang memang saya persiapkan secara matang sebelumnya. Dimana ada proses panjang dari model pakaian, rambut, tempat studio foto, seleksi ketat setelah beberapa 'take' sampai proses edit dan menentukan hasil cetak yang paling bagus. Soal berapa biaya yang dikeluarkan tidak ada masalah sejauh pada akhirnya saya dapat penilaian bagus dari siapa yang terhipnotis imajinasinya tentang saya.
Betapa hinanya saya ketika ingat bahwa di foto yang itu sebenarnya saya sukses pura pura tersenyum semanis mungkin. Disamping saya berhasil memenuhi permintaan kolom foto di media sosial facebook. Put your image.. Silahkan isi imajinasi tentang dirimu dalam sebuah gambar.
Pada suatu hari anda menemukan saya ternyata tidak seganteng apa yang saya promosikan lewat foto itu soal belakang. Belum lagi anda menemukan sifat kepribadian saya yang membuat siapapun kecewa karena sangat jauh dari apa yang sudah terlanjur saya kesankan sebelumnya lewat gambar itu juga persoalan nomer sekian. Toh saya tidak kekurangan akal untuk menipu anda lewat alat bantu lain berupa status status kalimat terbaik saya di twitter, facebook, status blackberry dan beberapa gelar palsu di belakang nama saya..
Semua itu demi menjaga nama baik saya.. Tapi bukan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar