Pagi ini saya memutuskan pergi ke Rumah Sakit lantaran demam anak saya Fatma belum juga kembali pulih, meski kadar panas tubuhnya tidak sehangat semalam. Kemungkin dalam waktu cepat sudah sembuh meski tak pergi ke dokter sekalipun. Hanya mengkonsumsi obat demam anak yang tersedia dirumah. Keyakinan bahwa Fatma akan sembuh dalam waktu dekat lantaran gejala yang ada sepertinya saya sudah hafal. Pengalaman ketika dulu Rahma kakaknya mengalami demam serupa lantaran demam disebabkan tumbuh gigi.
Biasanya anak kecil seusia anak saya ia seringkali mengalami demam dikarenakan adanya perubahan dalam tingkah laku atau perubahan fisik, seperti akan tumbuh gigi tadi. Meski tidak semuanya begitu. Bisa saja disebabkan demam karena ketahanan tubuh yang rentan yang kemudian masuk Virus.
Jadi kesimpulan saya penyakit si bayi ada dua kemungkinan. Pertama, karena akan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang mengarah ke perkembangan si anak. Kedua, karena memang demam sebagaimana disebabkan oleh tidak ada keseimbangan dalam sistem tubuh. Ini penyebab datangnya penyakit pada umumnya yg menjangkit siapapun, bayi ataupun orang dewasa.
Saya tidak bermaksud menerangkan bagaimana dan apa tentang penyakit secara ilmiah kedokteran. Nanti pasti dikira menyaingi dokter spesialis anak lhoo..
Namun silahkan terjemahkan deman dan gejalanya yang seringkali terjadi dalam kehidupan perjalanan spiritual seseorang. Ada idiom yang dipakai dalam Islam sebenarnya serupa dengan pola bayi tadi kenapa bisa terserang penyakit semacam demam. Ada idiom ujian ada idom musibah. Terkadang kita di 'demam' kan Tuhan, dengan maksud ujian yang kemudian terjadi perkembangan manusia secara keseluruhan ataupun parsial. Lahir atau bathin. Bahkan Lahir dan Bathin secara bersamaan.
Yang dibutuhkan seorang Pejalan Spiritual sebenarnya sederhana. Kapan Demam kehidupan dikenali sebagai Ujian Hidup dan kapan Demam Kehidupan disebut sebagai Musibah. Tentunya Anda mengerti makna Demam yang sy maksud. Bisa saja masalah Ekonomi, Rumah tangga dsb. Seringkali kita anggap itu Musibah tetapi ternyata itu hanya ujian saja. Atau bahkan sebaliknya.
Tapi kalau kita tidak terlalu yakin akan kebeningan mata hati untuk memilah antara keduanya, maka silahkan tanya Mursyid. Dalam Mursyid atau Guru Spiritual sebagai representatif orang yang disebut dalam Quran sebagai Ahlu Dzikir.
Saya tidak meneruskan tulisan ini karena sementara kopi udah habis.. Hehehe. Cerita mengenai Fatma anak sy tadi sebenarnya gagal menemui dokter disebabkan antrian terlalu panjang. Dan Alhamdulillahnya anak saya sudah sembuh kembali sediakala. Saya percaya bahwa faktor kesembuhan karena usaha pergi ke Rumah Sakit saja meski gak jadi berobat. Tapi lebih percaya lagi dikarenakan bantuan doa saudara sekalian dan kelaurga tentunya. Maaf ini tulisan pengantar ngopi dan ngorokok depan rumah. Selamat ngopi sore semuanyaa...
Desember, Cempaka Putih 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar