Page

Senin, 26 Desember 2011

Bacalah....!!!



Iqra'.. Bacalah..!! Adalah sebuah kata pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad lewat Malaikat Jibril. Sebuah kata.. Kata perintah yang mempunyai kedalaman makna. Sejuta tafsir dari kata membaca. Yang ketika itu Nabi Muhammad seorang yang buta huruf.. Maa ana bi qarii'. Sesungguhnya aku tidak dapat membaca. Kata atau ayat ini diterima pertama kali oleh Nabi Muhammad di Gua Hira. Tempat dimana Nabi Muhammad menyendiri dan bertafakur. Ruangan gelap tanpa cahaya justru diperintahkan untuk membaca. Sesuatu yang tidak masuk akal sama sekali untuk memungkinkan seorang untuk membaca.
Manusia pada dasarnya dalam keadaan gelap, tanpa Rahmat dan Cahaya Allah. maksudnya cahaya iman dan cahaya ilmu Nya. Katakan bahwa Gua Hira merupakan ruang kehidupan yang gelap , ruang keseharian aktifitas seseorang. Dan sejatinya manusia semuanya adalah buta huruf. Buta makna dan buta tafsir dari semua perjumpaan hidup didunia tanpa ada aktifitas "membaca". Karena kalau sekedar melihat berbeda dengan proses membaca.
Seperti halnya kegelapan yang diakhiri oleh munculnya matahari pagi. Semuanya mejadi terang benderang. itu merupakan  rahmat yang besar. Anugrah bagi seluruh makhluk dibumi untuk menikmati terangnya sinar mentari. Cahaya adalah rahmat Allah swt. Ia bagai hidayah yang diberikan. Karena dengan cahayanya itu manusia dapat membedakan segala sesuatunya. 
Awal mula perjalanan seseorang sebelum menjalankan perjalanan tasawuf adalah membaca diri. Sadar akan kegelapan hidup yang dijalaninya. Maka kesadaran yang seperti itu sendiri merupakan Rahmat Allah. Sehingga manusia yang sadar akan mencari sebab akan turunnya hidayah selanjutnya. 

Seseorang tidak dapat memberikan hidayah kepada orang lain. Meskipun ia seorang guru mursyid. Maka usaha manusia hanya membangun sebab supaya Allah memberikan hidayahnya. Sebab sebab itu bisa apa saja dari seluruh perbuatan baik. Perbuatan baik kepada orang tua, keluarga, teman dan alam semesta. Ketika seseorang sudah membuat sebabnya sendiri dengan keyakinan ikhlas dan kontinyu maka perbuatan itu akan mengundang Hidayah Allah yang lebih besar lagi. Membangun sebab turunnya hidayah merupakan usaha kongkret manusia. Terkadang manusia mengharapkan hidayah Allah tanpa ia usaha dengan membangun sebab sebab kebaikan seperti tadi. 

Maka silahkan membaca diri dan lingkungan terdekat sekitar tentang apa saja yang menyebabkan manusia mendapat hidayah. Shadakah, patuh kepada orang tua. Menyayangi lingkungan dan tidak merusaknya dan banyak hal. Atau jangan jangan yang kita lakukan justru mebangun sebab sebab dari pekerjaan yang Allah murka karenanya. Wallahu A'lam..

Tidak ada komentar: